Bulu kuduk berdiri

Posted: February 1, 2011 in Ter-inspirasi

media tuk anakSempat teringat berita-berita yang membuat bulu kuduk saya merinding. Tragis dan inilah memang kenyataan yang kita hadapi sekarang. Banyak anak muda yang katanya sebagai penerus bangsa, terlibat banyak kasus yang menggerikan, yang mungkin dianggap tabu oleh zaman ayah dan ibu saya.

“Sudah zaman edan !” begitulah ungkapan salah seorang teman saya yang kita ngobrol sambil minum kopi hangat. “gimana nggak, masa masih anak sekolah udah pada ML (hubungan suami-istri).” Dan lebih luar biasa nya lagi, ketika Anda semua main ke mbah goggle, dan mengetik keyword ‘anak SMP’, munculah situs-situs seronok yang tidak sepantasnya. berita-beritanya pun begitu vulgar. Ada apa dengan anak SMP zaman sekarang? Pun ketika saya mengganti keyword dengan anak SMA pun, hal yang sama terulang. Racun apa yang sudah menyebar di kalangan anak muda sekarang? Adakah solusinya?

Dan berita-berita di surat kabar, majalah, televisi, tidak sedikit jumlahnya yang membahas kenakalan anak remaja. Padahal, di sebuah bangsa, jika ingin maju remajanya atau anak mudanya harus berpikiran maju, bukan berpikiran seronok atau ngeres. Mau di bawa kemana bangsa ini? Adakah solusinya?

Semakin suram saja wajah penerus bangsa ini, adakah harapan itu masih ada? Di tengah-tengah kepesimisan saya, rasa ragu saya, perasaan galau saya tentang masa depan bangsa ini, saya pun melakukan hal-hal kecil yang positif yang menurut saya sedikit demi sedikit memperbaiki kondisi yang terjadi ini. Saya pun mantap mengatakan “harapan itu masih ada”. Apa mau dikata, saya masih terbilang muda untuk ukuran anak muda zaman sekarang. Akhirnya saya memakai prinsipnya Aa’ Gym, dengan rumus 3M, Mulai saat ini, Mulai sekarang dan Mulai lah dari hal-hal yang kecil. Got it! Insya Allah saya memulainya.

Dengan apa?

Yang pertama, yang saya lakukan adalah mendirikan lembaga pelatihan bernama De’Miracle, perusahaan yang bergerak di bidang Training and Coaching, yang notabene para trainernya masih sangat muda sekali. Dan mereka semua adalah trainer andal di bidangnya, bahkan ada yang sudah menjadi trainer nasional. Apa salah satu tujuan saya mendirikan perusahaan ini? saya cuma ingin berteriak kepada mereka yang mengaku masih muda, “woooiiii… kita bisa melakukan ini kok, kita bisa berkarya kok, kita bisa berbuat apapun yang positif. Mumpung masih muda bro!”  Semoga mereka semua mendengar teriakan saya. Amin…

Yang kedua, cukup unik. Saya belajar tentang pikiran khususnya Hypnosis dan NLP (Neuro Linguistic Programming). Masih terekam dalam ingatan saya, kondisi permasalahan orang-orang dewasa, rata-rata akar masalahnya adalah pendidikan dari orang tua saat kecil dan program bawah sadar dari lingkungan dimana seorang anak beriteraksi. Dahsyatnya, apapun sugesti atau informasi yang masuk kedalam pikiran anak, itu langsung diterima oleh pikiran bawah sadar anak. Yah apapun itu, negatif dan positif. Apalagi di repetisi (diulang-ulang) dan dalam intens emosi yang tinggi. Gedenya nanti, itu yang menjadi program seseorang dalam mengarungi hidupnya dan menjawab permasalahan-permasalahan yang ada. Anak kecil kan ibaratnya seperti kertas putih, tinggal siapa yang menggoreskannya dan apa yang di bubuhinya?

Makanya nggak heran, banyak temen-temen saya sesama terapis. Mereka bercerita tentang proses terapi nya, rata-rata akar masalahnya terletak di pendidikan pada saat kecil. Itu poin pentingnya. Ada seseorang kalau ada masalah pelariannya ke seks, mungkin pada saat kecil orang tua tidak care pada pendidikan anak, medianya pun sembarangan. Ada majalah-majalah dewasa yang tanpa sengaja dibaca oleh anak-anak. Ataupun komik, yang seharusnya untuk dewasa, dibeli dan menjadi konsumsi anak-anak, dan dikomik itu pun digambarkan orang yang sedang berhubungan seks. Wajar kan bisa seperti itu?

Terus apa solusinya? Semua terletak pada pendidikan pada saat kecil. Media apa yang diberikan oleh orang tua kepada anaknya. Dan itulah program dasar pikiran bawah sadarnya. Dan itu pilihan orang tua, “mau dibawa kemana masa depan anaknya?”.

Kita sebagai orang tua harus sudah mulai jeli media apa yang kita sodorkan kepada anak kita. Jangan sampai kita menyesal di kemudian hari. Pilihkan lah media yang tepat untuk keluarga kita yang tentunya sarat akan norma, etika dan pemahaman agama yang baik.

Mungkin itulah yang bisa kita tempuh untuk mengurangi anak-anak muda yang kelak justru malah menghancurkan agama dan bangsa sendiri. Astaghfirullah.

Yuk ah berbenah!

Selamat mendidik anak dengan cara yang tepat…

Comments
  1. Subhanalloh promosi yang luar biasa..saya jadi tertarik nich..mudah2n tahun depan bisa memilikinya.sekarang masih ada angsuran buku yg lain..

Leave a comment