Happy Birthday

Salam keajaiban kawan-kawan …

Subhanallah, Allah menciptakan manusia di muka bumi ini sifatnya sementara… bahasa gaulnya kita lagi ‘ngontrak’, kalau definisi ‘ngontrak’ berarti ada jangka waktu habisnya, ada masa tenggangnya, masalahnya jangka waktu itu yang tahu hanya Allah swt. Yang cukup kita tahu adalah pasti habis.

Ketika kita  berulang tahun, berarti tanda tangan kontrak untuk habis dan kembali kepenampungan abadi semakin dekat, bahasa sederhananya kita semakin mendekati kematian dan berada diliang lahat. Rumah abadi kita kelak, Insya Allah. Entah pejabat, artis, pengacara, presiden taxi, orang kaya, orang miskin, yang botak, yang cepak, pemain bola, pemain biola, sutradara, yang punya hp cuma satu, dua, tiga. Semuanya. Pasti kita mati. Tanpa terkecuali.

Makanya cukup aneh dan mengherankan atau mungkin belum paham saja, ada sebagian orang yang justru merayakan ulang tahunnya dengan bersenang-senang, minum-minuman (miras, bir oplosan, bahkan bensin), diskotek, kerokan (maksudnya karaokean sampai pagi ketemu pagi lagi), nonton film-film yang tidak bermanfaat, makan-makan dengan menghabiskan uang yang cukup banyak, bahkan ada yg lebih parah lagi menggadaikan kehormatannya. Astaghfirullah… semoga kita bukan termasuk ketegori orang-orang tersebut.

Aneh bin ajaib. Itu yg terjadi di tengah-tengah masyarakat kita, Mindset tentang ulang tahun semakin bergeser dari makna aslinya. Dengan begitu, mungkin banyak di antara kita, yang mempunyai persepsi ulang tahun adalah ajang senang-senang dan ajang hura-hura, bukan ajang intropeksi diri atau perenungan apa yang sudah kita lakukan tahun ini.

Ada seorang teman saya, sebut saja namanya  Muhammad Abdul Syukur, beliau setiap merayakan ulang tahunnya nggak tau kenapa, banyak air mata yang menetes. Bukan karena abis ngulek bawang yah, ada perasaan gelisah di hatinya. Ada perasaan menyesal, kemarin-kemarin ngapain aja.

Atau saya juga pernah belajar dari rekan saya yang merayakan hari ulang tahunnya dengan berbagi ke panti asuhan. Begitu luar biasa semangat memberinya. Bukan hanya dana dia yang dikeluarkan, tapi dia juga kumpulkan dana dari teman-temannya dan dia create acaranya di rumah yatim piatu. Begitu meng-inpsirasi.

Ya Allah… smoga kita smua merayakan hari ulang tahun kita dengan bermanfaat untuk orang lain dan minimal kita rayakan dengan menangis. Menangis untuk intropeksi (evaluasi), lalu merencanakan mimpi-mimpi kita lagi untuk kita wujudkan dengan semangat tinggi. Mungkin itulah esensi dari hari ulang tahun.

Anyway Selamat ulang tahun!