Archive for January, 2013

KuliahHmm… judulnya bukan berarti pembenaran, dan ngomporin temen-temen yang masih mahasiswa untuk lulus lama atau bahkan sampai selama saya (walaupun ada sedikit perasaan kaya gitu, hehe…) tapi bagiku ini adalah sebuah anugrah terindah yang pernah Allah kasih kepadaku… Allah MahaTahu akan kebutuhan hambaNya.

Tujuh tahun bagiku adalah waktu yang pas untuk melang-melintang makan bangku kuliahan (sampe kenyang banget). Akan tetapi, pengalaman saya yang terbanyak bahkan bukan dari kuliah, tempat yang banyak orang bilang tempat yang paling membosankan. Untung saja saya tidak termakan kata orang bilang. Karena ada sebagian orang sependapat dan sebagian lagi tidak.

Contohnya saja, saya melatih public speaking justru di organisasi intra dan extra kampus, saya melatih komunikasi dan negosiasi malah di bidang bisnis (sampe babak belur). Saya melatih kemampuan leadership dan manajerial belajar langsung dari orang-orang hebat di bidangnya, yah… bener-bener hebat di bidangnya, minimal di persepsiku saat itu. Bagi saya kuliah 7 tahun, bukan saya menyelesaikan masa aktif saya kuliah selama 7 tahun dan mendapatkan gelar Sarjana Sosial. Tapi saya juga sedang menyelesaikan gelar sarjana di universitas kehidupan…

Tentu saja… universitas kehidupan. Universitas itulah yang menggemblengku menjadi sosok pembelajar abadi, mempunyai impian yang besar (karena orang-orang besar mempunyai impian yang besar), mempunyai teman-teman, sahabat-sahabat, guru-guru kehidupan yang mengajari saya langsung tanpa sistem nilai A,B,C,D,E bahkan tanpa memakai sistem SP (semester pendek, yg mengajari saya berpikir serba instan), yang mungkin nggak saya dapat kan di bangku kuliah… bahkan kalaupun saya lulus jadi sarjana di universitas kehidupan, saya akan melanjutkan S2, S3, S4, S5… dan saya tidak akan pernah berhenti belajar dari kehidupan di universitas kehidupan sampe badan saya habis dimakan rayap.

Yah jujur-sejujurnya kalau boleh dibilang, saya benar-benar tidak menyesal kuliah selama itu. Walaupun banyak teman-teman saya yang mengejek, nyindir, sinis atau apalah itu, bahkan sudah semakin kejam saja bagi saya pada saat itu, tapi tidak apa-apa… karena hidupku adalah hidup ku dan hidupmu adalah hidupmu… dan memang benar hidup adalah pilihan,dan setiap pilihan mempunyai konsekuensinya masing-masing, itu sudah alamiah dari sononya… tinggal kita bisa memaknai dari pilihan itu, lalu memutuskan dan kita siap menerima konsekuensinya… sesederhana itu…

Mungkin ini bisa menjadi pelipur lara buat orang-orang yang mungkin merasa ngedown karena sudah kelamaan masa studinya. Saya yakin, teman-teman mempunyai beberapa hal yang menjadi alasan utama memutuskan itu, atau bahkan dengan lamanya teman-teman, ada beberapa hikmah yang tidak bisa didapatkan oleh orang-orang diluaran sana. Bagi yang tepat waktu lulusnya… saya ucapkan SELAMAT… karena anda telah memilih kehidupan seperti apa nantinya… ingat HIDUP ADALAH PILIHAN, DAN KITA BERHAK MENENTUKAN PILIHAN ITU… ASALKAN KITA BAHAGIA DAN BERSYUKUR ATAS PILIHAN KITA… Selamat mengambil keputusan dan menerima resikonya… salam keajaiban…

Perjalanan Hidup ku

Posted: January 11, 2013 in Ter-inspirasi

Salam Antusias teman-teman semua…

berjalan menapakiBagi saya salah satu pembelajaran terbaik adalah diri kita sendiri, dan inspirasi terhebat yang pernah kita miliki adalah pengalaman masa lalu yang sudah kita dapatkan, entah berhasil atau kurang berhasil. Betul atau betul?

Dan masa pembelajaran saya pun tidak pernah berhenti sampai akhir hayat, sampai nafas saya berhenti dan tidak beroperasi lagi. Saya harap teman-teman juga seperti itu. Karena sejatinya kita hidup di dunia ini, saling memberikan pelajaran dan saling memberikan inspirasi. Sepakat? Kalau sepakat kita lanjutkan…Oke, lets do it!

Saya ingin menceritakan kisah hidup saya, yang mungkin ada sebagian skenario menarik untuk teman-teman petik. Jangan berprasangka dulu dan belajarlah menerima apapun kondisinya, itu salah dua prinsip saya yang saya pegang, dan saya harap pun teman-teman memegang prinsip itu juga, minimal untuk membaca kisah hidup saya.

Kalaupun ada kesamaan kejadian dan hikmah, silahkan di syukuri serta di ambil makna sebesar-besarnya untuk semangat melakukan perubahan, yang harapannya mungkin bisa lebih baik dan sukses dari saya. Amin…

Perkenalkan Nama saya Muvtizar Solichin atau biasa di panggil dengan Kang Muvti. Sebenarnya panggilan Kang, bukan berasal dari asal muasal saya. Karena Ayah saya dari  Palembang-Lampung dan ibu saya asli Semarang.  Saya lahir di ibukota Jakarta, dan sudah 7 tahun lebih menuntut ilmu di salah satu kampus negeri di Sumedang serta menjemput rizki di tanah Sunda. Serta menikah dengan orang Yogyakarta, yang sudah lama di Rancaekek, Bandung. Mungkin dari situlah, saya nyaman dipanggil dengan sebutan kang. Hehehe…

Masa pendidikan saya di SD (Sekolah Dasar), SMP (Sekolah Menengah Pertama) dan SMA (Sekolah Menengah Atas), merupakan masa-masa saya dimana saya memegang prinsip menjadi ORANG BIASA, orang standar dan menjadi orang-orang rata-rata. Dari segi akademis pada saat saya di SD Ar-Rahman, Setiabudi termasuk prestasi yang biasa. Tidak pernah masuk rangking 10 besar, dan memiliki NEM yang juga rata-rata. Bahkan teringat ketika teman-teman saya masuk dapur rekaman sebagai penyanyi anak-anak dengan konsep religi, saya cuma sebagai penonton yang mengagumi suara-suara merdu mereka. Malahan juga ketika ada pemilihan untuk masuk ke stasiun televisi TVRI kalau tidak salah, dengan mengusung seni kabaret dan drama, saya pun masuk sebagai pemeran super pembantu atau kalau dalam dunia sepakbola, sebagai cadangannya cadangan. Ironis, tapi itulah pilihan hidup yang saya pilih.

Begitu juga masa pembelajaran saya di Sekolah Menengah Pertama (SMP 1, Cikini Jakarta). Tiga tahun lamanya, tidak ada prestasi yang memukau saya cetak. Kembali, saya memilih menjadi orang biasa dan menjadi orang rata-rata. Kegiatan saya pun standar, setelah sekolah langsung pulang dan tidak pernah mengikuti kegiatan luar sekolah. Untungnya ada tiga sahabat saya yang sudah terbina dari SD dan mewarnai kisah perjalanan saya selama tiga tahun tersebut. Dan diantara ketiga teman saya itu, saya lah orang yang paling tidak beruntung dari segi kepintaran (karena mereka bertiga mempunyai prestasinya masing-masing) dan tentunya finansial keluarga. Akan tetapi, mental bersyukur saya masih terdepan. Dengan berbagai kondisi saya masih tetap bertahan dengan gaya hidup saya. Waktu di zaman ini, saya teringat lagi merajalela lah sebuah konsol permainan yang dinamakan Playstation. Karena keluarga saya pada waktu itu tidak sanggup membeli konsol tersebut, saya pun terpaksa untuk bermain di rumah ketiga teman saya itu. Alhamdulillah saya mempunyai tiga teman yang sangat baik.

Pada masa saat SMA, sejujurnya saya mempunyai niat untuk berubah. Untuk menjadi orang di atas rata-rata. Minimal, menjadi orang populer di SMA 3 Jakarta. Maklum SMA saya ini adalah salah satu SMA favorit dan SMA paling gaul se-Jakarta (asumsi saya pada saat itu). Tapi harapan saya pupus. Bahkan kelas satu saya pernah hampir tidak naik kelas. Alhamdulillah wali kelas saya, menyelamatkan saya hingga saya bisa naik ke kelas dua. Mungkin perubahan yang saya bisa capai pada masa saat SMA adalah prestasi akademis saya satu tahun berikutnya. Karena hampir tidak naik kelas di kelas satu, saya pun balas dendam, saya tidak mau orang tua saya sedih. Dengan semangat belajar yang berbeda, ikut bimbingan belajar dan privat, Alhamdulillah saya bisa masuk rangking 2, sebuah prestasi pertama saya yang saya banggakan, walaupun saya tahu di kelas ini adalah salah satu kelas terbawah di bandingkan kelas-kelas lain.

Dengan bekal rangking di kelas 2, saya pun masuk ke kelas unggulan, kelas 3 IPA. Ada sesuatu yang mengalir dalam hati saya, IPA? Benarkah saya suka dengan kelas ini? Benarkah saya bisa bersaing dengan teman-teman kelas saya yang luar  biasa? Tapi self-talk ini saya tepis, karena orang tua sangat senang saya memilih jurusan science. Entah mengapa di kelas tiga ini, kembali saya menjadi orang biasa. Bahkan saya sering tidak percaya diri di sini. Menjadi siswa yang standar pun akhirnya saya pilih, dan di kelas tiga ini, saya tidak pernah rangking 10 besar.

Saya merasakan dengan penuh kesadaran ketika saya memutuskan untuk melanjutkan kuliah. “Selama saya hidup saya belum pernah mencetak prestasi apapun, lalu apa gunanya saya hidup? Bukankah hidup satu kali ini harusnya dihiasi banyak prestasi? Saya harus berubah!”

Di tahun kesempatan pertama untuk mengikuti UMPTN (Ujian Masuk Perguruan Tinggi Negeri) sebuah gerbang bagi siapapun yang ingin menikmati aroma kuliah di universitas Negeri dengan biaya yang lebih terjangkau pada saat itu. Saya pun bertarung. Akan tetapi, saya bertarung dengan setengah hati, padahal saya sudah berjanji. Bukannya saya belajar yang serius untuk menghadapi ujian, selama satu bulan penuh aktivitas saya hanya main-main dan hobi ikut pensi (Pentas Seni). Pantas lah Allah tidak memberikan kesempatan saya untuk berpartisipasi menjadi mahasiswa di universitas Negeri. Kalau lah saya diberikan kesempatan, pasti saya menjadi orang yang sombong. Allah Maha Tahu apa yang terbaik untuk hambanya.

Saya ingat sekali, orang tua saya sangat sedih. “Sebenarnya ini anak mau kuliah ngga sih?” mungkin itulah yang terpikir dari benak orang tua saya, karena memang karakter orang tua saya selalu menyimpan kekecewaan di hatinya. Tapi, namanya ibu dan anak ada ikatan batin, saya merasakan bagaimana kekecewaan mereka. “Ya Allah, ampunilah hamba, kok bisa-bisanya saya tidak memanfaatkan kesempatan ini”. Tapi selalu saja, yang namanya menyesal terucapnya belakangan.

Setelah saya dipastikan tidak lulus UMPTN (dalam bahasa lain gagal), keputusan pertama sepanjang sejarah saya adalah, saya tidak mau kuliah atau kerja dimanapun dulu. Saya mau bertarung kembali untuk kesempatan kedua. Huff… keputusan yang mengantarkan saya mengenal jati diri dan siapa Muvti sebenarnya. Alhamdulillah orang tua saya mendukung, akan tetapi anggapan teman-teman saya yang mungkin sedikit berbeda yang ternyata juga mereka sudah memilih untuk kuliah. Ada yang di Akutansi Binus, Fakultas Kedokteran UI, dan Tehnik Sipil ITB, dan lain-lain.

Ada sebuah program satu tahun untuk belajar UMPTN kembali di sebuah bimbingan belajar bernama Nurul Fikri, dengan salah satu program terbaiknya RONIN. Saya pun daftar dengan menyicil, berharap saya masuk menjadi mahasiswa di Universitas Negeri.

Disinilah babak kehidupan baru saya dirintis. Dengan semangat baja dan komitmen sekencang kereta api tercepat, saya siap menjadi Muvti yang baru, seorang yang hidup diatas rata-rata. Target prestasi terbesar yang saya cetak saat itu adalah, masuk di perguruan tinggi negeri.

Satu tahun penuh saya berkutat di pelajaran-pelajaran SMA, mengulang kembali semua materi yang diberikan dan berlatih untuk menjawab soal-soal yang nanti diprediksi akan keluar di SPMB (Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru). Selain itu, ibadah juga saya perkuat. Dhuha dan tahajjud menjadi sebuah kebiasaan yang dibiasakan. Dan selain belajar, saya pun membentuk komunitas belajar di bimbingan belajar tersebut, bernama MABIT dengan rekan seperjuangan dan teman main saya. Setiap malam minggu, yang biasanya anak-anak muda kelayapan atau ngapelin kekasihnya, saya melakukan hal yang berbeda. Saya menginap bersama teman-teman yang saya ajak juga di Mampang, markas yang ditunjuk untuk program Mabit, yang juga kantor dari Nurul Fikri. Ngapain kami di malam yang sakral itu bagi sebagian anak muda? Yah kami belajar, berlatih dan berdoa. Subhanallah…

Singkat cerita, dengan menggabungkan ikhtiar langit dan bumi. Allah mengabulkan doa saya di waktu yang tepat. Saya masuk ke Perguruan Tinggi Negeri di Universitas Padjadjaran, Jurusan Ilmu Informasi dan Perpustakaan, Fakultas Komunikasi.

Nah disinilah prestasi-prestasi saya torehkan. Banyak sekali keajaiban yang saya dapatkan, dan berbagai pengalaman saya nikmati. Hasilnya sungguh di luar dugaan… mungkin Perjalanan Muvti bagian 2 akan berlanjut. Tunggu saja artikel selanjutnya…

Sukses, semangat dan salam antusias…

 

Belajar-Melakukan-Mengajarkan

Posted: January 6, 2013 in Ter-inspirasi

Pemuda-RemajaPerjalanan hidup seseorang memang terkadang membuat kita tertegun dan takjub. Begitu menggelegarnya ketika kita mau menyimak jejak-jejak dan rekaman sejarah yang berhasil di torehkan oleh setiap orang. Dan faktanya semua rekaman tersebut unik dan istimewa. Tidak ada yang sama antara satu manusia dengan manusia yang lainnya. Bahkan dengan kembar identik sekalipun.

Yang membuat tantangan demi tantangan di lalui oleh beberapa orang yang di golongkan orang sukses di bidangnya, adalah cara mereka bertahan dan berkembang di masanya. Yah… hal inilah yang tanpa kita pungkiri, mereka pun berhasil menyandang tinta emas dan layak diceritakan ke anak dan cucu mereka.

Lihat saja beberapa tokoh dunia masa lalu, yang sering didengung-dengungkan oleh guru-guru kehidupan kita. Sejarah tentang kenabian dan kerasulan berikut dengan sahabat terbaiknya yang sering kita dengarkan dari guru spiritual kita. Serta hebatnya para pejuang masa kini, yang mereka habis-habisan menggunakan tehnik terbaiknya untuk mencapai impian-impian yang mereka doakan hampir setiap hari.

Tentunya kita pun sangat paham, pasti mereka mempunyai sebuah metode atau boleh dikatakan sebuah cara. Yang dengan metode ini, tanpa mereka sadari mereka bisa sukses signifikan. Bukan hanya sekedar sukses tapi juga signifikan. Apa metode tersebut? Saya sering menyampaikan di beberapa kelas pelatihan saya, yaitu Belajar, Melakukan dan Mengajarkan.

Apa yang istimewa dari metode ini? Sebetulnya kalau boleh jujur, metode ini tidak begitu istimewa kalau hanya sebatas di baca. Tapi akan begitu luar biasa sensasinya ketika sudah masuk ke program aktualisasi kita setiap hari. Mungkin saja bisa menjadi habbit kita, siapa yang tahu bukan?

Alangkah indahnya ketiga metode ini dilaksanakan, tanpa pincang salah satunya. Dan ini pun hak Anda mau mulai darimana. Kalau Anda mau memulai dari belajar, yah pelajari dengan seksama apa yang menjadi pembelajaran Anda, lalu praktekkan lalu ajarkan. Atau mungkin saja, Anda mulai dari praktek. Coba dulu dan gagal, terus mencoba lagi. Ingat jangan memikirkan hasilnya tapi prosesnya, setelah itu Anda belajar dan lalu mengajarkan. Atau Anda memulai dari mengajarkan sebuah ilmu yang sangat sederhana ke teman-teman Anda. Setelah disampaikan pastinya ada yang kurang, tidak masalah. Tinggal Anda belajar dan lalu melakukan apa yang Anda pelajari.

Kalau proses ini Anda jalankan dengan sempurna, lihat apa yang terjadi dalam kehidupan Anda? Penasaran? Jangan penasaran, karena penasaran membuat Anda tetap di tempat Anda sekarang. Bangun dari kursi dan tempat tidur Anda lalu Action !

Yang bahayanya dari ketiga motode ini adalah, kalau tidak dijalankan sempurna atau pincang salah satunya. Dan pastinya Anda di cap kurang bagus oleh rekan-rekan Anda. Contoh Anda belajar terus menerus dan melakukan, tapi Anda enggan sekali mengajarkan. Maka rekan-rekan Anda tidak segan-segan mencap Anda sebagai seorang yang egois. Ilmu Anda simpan sendiri dan tidak mau diajarkan kepada orang lain.

Selanjutnya, Anda belajar dari guru Anda dan sering mengajarkan kepada rekan-rekan Anda, tapi Anda tidak mau melakukan apa yang Anda pelajari dan yang Anda ajarkan. Apa yang terjadi? Cap munafik akan melekat ke dalam diri Anda. Atau Anda sering mengajarkan setelah itu Anda lakukan tapi malas sekali belajar ilmunya, sudah pasti Anda tipe orang yang menyesatkan banyak orang. Ngajarin semangat, akan tetapi belajar malas. Apa kata dunia?

Yah, belajar-melakukan-mengajarkan adalah metode yang terus saya aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Apalagi profesi saya sebagai Trainer yang menuntut ketiga metode ini terus di laksanakan setiap hari dari hari ke hari. Saya saja bisa, bagaimana dengan Anda?

Selamat menjadi pembelajar abadi, eksekusi sejati dan pengajar dari hati. Serta salam antusias dari kami…

Becoming a Good Communicator

Posted: January 2, 2013 in Jualanku

Pamflet Become a Good CommunicatorApakah selama ini Anda merasakan sulit sekali berkomunikasi dengan orang lain?

Apakah selama ini Anda dihantui perasaan yang menakutkan ketika menyampaikan sesuatu?

Atau apakah selama ini Anda termasuk orang yang sangat pemalu jika harus berhadapan dengan orang lain?

Ya, dulu kami juga merasakan hal yang sama dengan Anda. Dan ini merupakan salah satu kegelisahan kami, karena banyak pemuda dan pemudi atau bahkan orang tua diluaran sana yang susah sekali atau malu berkomunikasi dengan orang-orang disekitarnya. Bahkan sulit sekali menyampaikan gagasannya yang sangat baik kepada orang lain. Betul begitu?

Dan salah satu sebab-musababnya adalah, karena dulu ketika kita sekolah tidak ada mata pelajaran yang bernama komunikasi. Bahkan etika untuk berbicara dengan baik kepada kerabat atau orang tua pun tidak pernah diajarkan? Betul atau betul?

Bahkan jumlahnya mungkin tidak sedikit, sahabat-sahabat kami sendiri curhat / konsultasi tentang masalah-masalah mereka entah di rumah tangga, di sekolah atau kampus, di tempat kerja, dengan pasangan, dengan orang tua, dengan anak, dengan rekan kerja, dengan atasan atau bawahan, rata-rata semua berawal dari kurangnya komunikasi (miss communication). Betul kan?

Karena hal-hal ini, atau jangan-jangan ini bisa jadi solusi untuk Anda, kami berinisiatif untuk membuat sebuah program pelatihan untuk Anda yang mempunyai tujuan, melatih sebuah skill yang sangat penting dalam kehidupan manusia, yaitu berkomunikasi dengan baik dan efektif.

Program pelatihan ini dinamakan :

“BECOME A GOOD COMMUNICATOR : BASED NLP (Neuro Linguistic Programming)”

Boleh kami menjelaskan program pelatihan ini ?

Pelatihan selama satu hari ini dedesain dengan kelas kecil, dengan jumlah peserta dibawah 50 peserta agar setiap peserta mampu menyerap dengan baik ilmu-ilmu yang ada dalam pelatihan ini. Serta praktek-praktek yang disuguhkan oleh fasilitator bisa lebih dipraktekkan oleh peserta.

Selama satu hari Anda akan mendapatkan :

  1. Memahami dengan jelas dasar-dasar komunikasi dan hal-hal yang membuat orang takut berkomunikasi dengan orang lain
  2. Tehnik ampuh, bagaimana caranya Anda akrab secara instan dengan lawan bicara dalam hitungan beberapa menit saja
  3. Kalimat-kalimat yang menghipnosis lawan bicara Anda, sehingga mereka sangat nyaman berada didekat Anda
  4. Membongkar setuntas-tuntasnya bagaimana Anda menggunakan dua kekuatan dalam komunikasi Anda, sehingga lawan bicara Anda mengikuti cara berpikir Anda
  5. Tips and trik jitu, bagaimana Anda bisa dengan luwes berkomunikasi dengan orang yang lebih hebat dibandingkan Anda
  6. Tehnik-tehnik mantap menjadi komunikator yang menyenangkan
  7. Tehnik memberikan kritik atau saran kepada orang lain tanpa melukai perasaan
  8. Dan masih banyak lagi…

Program pelatihan ini kami rancang untuk Anda yang siap dan berkomitmen menjadi seorang komunikator yang baik.

–          Anda seorang siswa atau mahasiswa, bagaimana berkomunikasi yang baik dengan teman-teman Anda agar teman-teman Anda nyaman berteman dengan Anda. Serta bagaimana berkomunikasi yang baik dengan guru atau dosen Anda, sehingga guru dan dosen Anda sangat senang dengan kehadiran Anda

–          Anda seorang pengajar (guru atau dosen), bagaimana berkomunikasi yang baik dengan anak didik  Anda, agar anak didik Anda paham dan mengerti maksud Anda serta Anda disukai oleh mereka

–          Anda sebagai orang tua, bagaimana berkomunikasi yang baik dengan anak-anak Anda, sehingga anak-anak Anda menjadikan Anda sebagai orang tua favorit dan menyenangkan

–          Dan Anda sebagai anak, bagaimana caranya berkomunikasi yang baik dan santun dengan orang tua Anda,sehingga orang tua Anda sangat bangga mempunyai anak seperti Anda

Wah program pelatihan ini sangat menarik sekali yah, lalu bagaimana dengan investasinya ?

Baiklah, kita bandingkan saja. Jika Anda kuliah di jurusan komunikasi, berapa kira-kira Anda menginvestasikan dana Anda selama empat tahun kuliah? Mungkin puluhan juta kan?

Tidak usah takut, khusus untuk Anda, investasi yang kami berikan hanya :

Rp 1.250.000,- / orang, investasi yang sangat murah kan?

Akan tetapi, jika Anda benar-benar berkomitmen untuk menambah wawasan dan meningkatkan kemampuan komunikasi Anda, maka ada harga spesial untuk Anda, yaitu hanya berinvestasi sebesar :

Rp 550.000,- / orang

Oh tidak, bagi Anda yang memutuskan segera mengikuti pelatihan ini (khusus 20 pembayar DP pertama) Anda cukup berinvestasi sebesar

: Rp 199.000,- / orang

Dengan DP Terlebih dahulu sebesar Rp59.000,- dan sisanya Anda lunasi pada saat pelatihan (peserta sangat terbatas).

Fasilitas : Makan satu kali + modul + sertifikat.

Tertarik? Silahkan Anda sms ke nomor 0856 5934 3468 (teh Inna) dengan mengetik : Saya siap menjadi komunikator yang baik_nama_email.

Kapan diadakan pelatihan ini :

Minggu, 10 Maret 2013 di Bandung Jawa Barat. Dari jam 09.00 – 17.00

Fasilitator :

@Kang Muvti / Muvtizar Solichin

Seorang Trainer yang sudah berpengalaman lebih dari lima tahun dalam bidang Mind Technology (Hypnosis dan Neuro Linguistic Programming), mempunyai passion di bidang komunikasi dan lulusan dari Ilmu Komunikasi di salah satu perguruan tinggi negeri di Bandung, kami siap membantu Anda secara personal dan perusahaan mengoptimalkan kemampuan komunikasi Anda.

  • The Global Communication Optimizer
  • Gurunya Para Motivator Muda di Indonesia
  • Founder dan Motivator di Muda Inspira Learning Center, http://www.mudainspira.com
  • Trainer di EduNLP Training Center
  • Asisten Trainer di GoFaztrack Training and Consulting
  • Dikenal sebagai Trainer “Mind Programmer” termuda di Indonesia
  • Founder GO Motivator Muda (GMM) Indonesia
  • Penulis buku “Sukses Kuliah dengan Kekuatan Pikiran” dan “Workbook : Menembus Batas”
  • Praktisi Hypnosis dan NLP (Neuro Linguistic Programming)
  • Founder Master Mind De’Miracle37
  • Master Tutor Life-School (Lembaga bimbingan belajar dengan konsep soft-skill)

Selamat mengambil keputusan untuk menjadi komunikator yang baik!